Senin, 12 Desember 2016

berikan aku satu kesempatan untuk membuat mu menyukai ku

mencintai mu adalah pilihan ku.
Dan melupakan mu adalah kemaun ku.

tetapi kenapa aku hanya bisa mencintai mu? sedangkan melupakan mu bagaikan menghitung bintang di langit yang tiada habis nya.

Aku tidak pernah menyesal mencintai mu yang aku sesal kan hanya lah kenapa aku tidak bisa menerima bahwa cinta mu bukan lah untuk ku.

aku mencoba untuk melakukan hal  apa saja untuk bisa melupakan mu.
seperti melakukan kegiatan yang aku suka.
pergi bersama teman teman.
menyibukan diri dengan bekerja keras.
bahkan waktu untuk merehat kan diri ku pun saja sampai tidak ada.

silih berganti orang datang di hidup ku
bukan aku tidak pernah mencoba memulai bab baru dan mencoba untuk mencintai kembali.
tetapi percaya lah kamu masih tetap yg terbaik dalam hal membuat ku jatuh cinta

aku tidak mengerti lagi harus bagaimana
aku terus memikir kan mu..
aku tahu aku egois tetapi apakah kau tidak terlalu egois juga membuat ku jatuh cinta tanpa membalas cinta ku.

setidak nya kau memberi kan aku satu kesempatan untuk membuat mu menyukai ku juga.
benar satu kesempatan saja untuk ku itu sudah cukup.
hanya satu kesempatan.
Dan ku harap suatu saat kau akan memberikan aku kesempatan itu.
maka aku akan membuat mu melihat arti sebuah cinta yang tulus.

Minggu, 27 November 2016

My goals (Touch me)!

goals adalah segala sesuatu yang akan kita capai di hidup kita.

   Banyak orang mempunyai goals tetapi tidak bisa terwujud.  lalu itu salah siapa?  goals nya kah?  atau orang nya?
  
    Saya selalu membuat target di hidup saya dan saya membagi nya menjadi beberapa yaitu target minggu an, jangka pendek (1thn),Jangka menengah, dan jangka panjang.
  
   saya adalah tipe orang yang jauh dari kata menjaga tubuh saya dan saya  sangat menyadari itu sehingga saya sering jatuh sakit oleh karna itu saya selalu membuat target minggu an saya seperti memperbanyak makan sayur, minum air putih, olah raga dan saya selalu berusaha menyelesai kan pekerjaan saya secepat mungkin.
  
    sedangkan target saya jangka pendek dalam 1tahun adalah saya akan di promosikan dari golongan 2 menjadi golongan 3. belajar lebih giat sehingga nilai setiap mata kuliah saya A dan dalam setahun saya akan menabung 15 juta.
   
     setelah itu saya akan menuju goals jangka menengah saya yaitu saya akan membeli rumah minimalis type 36 berlantai kan 1, dan saya akan lulus kuliah dengan IPK 3,8 setelah lulus saya akan menerbitkan sebuah buku romance dan menjadi penyiar radio di Jakarta dan menikah dengan seseorang yang menerima diri saya apa ada nya.
   
   Dan sampai lah saya di tujuan jangka panjang saya yaitu saya akan pergi haji dengan keluarga saya dan melakukan trip trip di Indonesia. Dan melakukan banyak hal kegiatan sosial untuk menyalurkan ilmu saya yang saya dapat dari kuliah

     Goals itu akan terwujud kalau kita bisa menggambarkan nya dengan jelas.
Jadi jangan takut membayangkan goals kalian dengan sedetil mungkin. karna semakin detail kalian menggambarkan nya maka akan semakin mudah mencapai nya.

Sabtu, 26 November 2016

Jangan Pernah Berhenti Belajar , atau…



Ada seorang bapak dari kampung. Bapak ini tidak bisa membaca, tetapi dia tertarik dengan mendengarkan radio seperti tetangganya. Belum ada TV karena belum ada listrik, sehingga radio menjadi primadona karena bisa dijalankan dengan baterai. Bapak itu pun memutuskan untuk pergi ke kota untuk membeli sebuah radio. Dia bertanya kepada tetangganya, dimana membeli radio dan radio yang seperti apa yang bagus.
Dia mendapatkan info tempat membeli radio dan cara memilih radio yang bagus. Kata tetangganya, radio yang bagus adalah radio Sony. Dengan berbekal uang Rp 500.000 dan ongkos perjalanan, dia pun pergi ke kota untuk membeli sebuah radio. Setelah berjalan, naik ojek, naik angkutan pedesaan, dan angkotan kota sambil tanya sana sini, akhirnya dia sampai juga di tempat yang menjual barang elektronik, tentu saja salah satunya radio.
Sesampainya di toko tersebut, bapak ini langsung bertanya kepada pelayan toko,
“Ada radio Sony mbak?”
Dengan ramahnya pelayan menjawab,
“Tentu saja ada. Silahkan pilih ada berbagai model.” sambil menunjukan rak yang berisi khusus radio bermerk Sony.
Ternyata si bapak bingung mau memilih mana karena semua radio tampaknya bagus.
“Bapak mau yang mana?” tanya si pelayan.
“Saya bingung.” kata si bapak sambil terus memperhatikan sederetan radio.
“Oh, bapak mau membeli radio yang harga berapa?” tanya si pelayan tetap ramah.
“Saya punya uang Rp 500.000”. jawab si bapak.
“Oh begitu, mungkin bapak cocok dengan radio ini. Harga Rp500.000 kurang.”
“Ya sudah, saya beli yang itu. Betulkan ini radio Sony?”
“Betul pak, ini Radio Sony.”
Setelah transaksi selesai, si bapak pun pulang ke kampung dengan senangnya. Tetapi keesokan harinya si bapak kembali lagi ke toko tersebut sambil marah-marah…
“Katanya ini Radio Sony, ternyata bukan. Kalian mau menipu saya?” katanya dengan keras sambil menunjukan radionya.
Para pelayan takut, karena tampilan si bapak kayak seorang pendekar dengan baju silatnya. Akhirnya pemilik toko tersebut menghampiri bapak tersebut.
“Ada yang bisa saya bantu pak.”
“Pelayan kamu menipu saya, katanya ini radio Sony, ternyata bukan!”
Pemilik toko bingung, sebab dia tahu kalau radio itu memang bermerk Sony.
“Betul pak, ini radio Sony.” kata pemilik toko berusaha menjelaskan.
“Bukan! Saat saya nyalakan radio, radio ini berbunyi: ‘Inilah radio Republik Indonesia.’ Kalian menipu saya, sebab ini bukan radio Sony, tetapi radio republik Indonesia!”
Bagaimana kelanjutan kisah ini? Silahkan lanjutkan sendiri.
      Waktu membaca cerita tersebut saya tertawa karena lucunya. Tapi sekarang saya berpikir, jangan-jangan selama ini saya sering ditertawakan orang lain seperti saya menertawakan tokoh yang ada dalam cerita tersebut.Lalu bagaimana dengan Anda? Mungkin orang lain pun suka menertawakan Anda
Belajarlah terus, karena bisa saja ilmu yang kita miliki sudah kadaluarsa atau bahkan salah. Kita terus meyakini apa yang kita tahu sehingga semua perilaku kita didasari oleh keyakinan tersebut. Mungkin benar menurut kita, karena sebatas itulah ilmu kita. Tetapi belum tentu menurut orang lain. Bisa saja, saat kita berdebat dan merasa pintar, padahal di belakang kita, lawan debat kita malah menertawakan kita. Belajarlah sampai akhir hayat.
Walaupun kita tahu bahwa akan ada orang orang yang suka meremehkan tetapi setidak nya kita belajar menjadi lebih baik,mendengar lebih banyak dan belajar lebih giat.karna seorang profesional berasal dari seorang amatir J